Sejarah, Manfaat dan Kandungan Cuka Apel



Dari referensi buku itulah muncul ide untuk membuat cuka apel yang diperuntukkan bagi pengobatan alternatif penyakit rematik yang banyak diderita oleh kebanyakan masyarakat kita di Indonesia. Dimulailah mempelajari dan meneliti tentang bagaimana membuat cuka apel yang sesuai untuk pengobatan alternatif bagi kesehatan.


Memang tidak mudah memulai usaha ini, karena pasar belum terbentuk. Masyarakat umum kebanyakan hanya mengetahui manfaat cuka untuk keperluan dapur dan makanan, seperti acar, dll. Tetapi melihat manfaat cuka apel yang sangat luar biasa bagi kesehatan dan melihat potensi pasar di Indonesia yang sangat potensial, maka usaha cuka apel ini layak untuk diperjuangkan.


PROSES PEMBUATAN CUKA APEL


Manfaat Cuka Apel untuk Jantung dan Kolesterol
Manfaat Cuka Apel untuk Kanker
Hasil penelitian Mayo Clinic, Rochester di Amerika Serikat yang dimuat dalam jurnal Carcinogenesis pada tahun 2001 membuktikan kuersetin, sejenis flavanoid yang terkandung dalam apel dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker prostat. Kuersetin adalah salah satu zat aktif kelas flavanoid yang secara biologis amat kuat. Bila Vitamin C memiliki aktifitas antioksidan 1, maka kuersetin memiliki aktifitas antioksidan 4,7.


Dari niat dan usaha untuk mencari obat mujarab untuk menyakit rematik tersebut, sekitar tahun 2000 menemukan referensi buku di toko Gramedia yang berjudul “Pengobatan Tradisional” yang ditulis oleh seorang dokter dari Amerika Serikat yang bernama dr. DC. Jarvis MD.

Buku tersebut menceritakan kehidupan masyarakat di daerah pegunungan di wilayah Vermont di Amerika Serikat, yang masyarakatnya sangat sehat dan produktif hingga usia lanjut. Banyak yang berusia di atas 70 tahun masih aktif bekerja di perkebunan, pertanian dan peternakan. Tidak dijumpai anggota masyarakat yang menderita rematik dari anak-anak hingga yang lanjut usia.
Kemudian dr. DC. Jarvis MD melakukan pengamatan dan penelitian pada masyarakat di sana. Ternyata ada suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat di sana untuk segala umur. Masyarakat Vermont tiap hari sudah terbiasa minum cuka apel yang menjadi tradisi turun-temurun dari nenek moyang mereka.
Akhirnya dr. DC. Jarvis MD membuktikan dengan hasil penelitiannya. Ternyata cuka apel memiliki khasiat yang luar biasa bagi kesehatan manusia dan hewan terutama sangat bermanfaat untuk mengobati penyakit rematik, asam urat, dan lain-lain.



Cuka apel untuk pengobatan alternatif dibuat dari bahan baku buah apel yang diproses secara utuh, baik kulit dan buahnya melalui dua tahap fermentasi. Bahan baku dipilih yang merupakan buah yang sudah masak dan sehat, kemudian dibersihkan dan digiling semua (kulit dan buah apel). Hasil gilingan buah apel diperas untuk diambil sari buah apelnya. Sari buah apel inilah yang menjadi bahan baku untuk pembuatan cuka apel.

Sari buah apel difermentasi tahap pertama dengan bantuan bakteri Saccharomyces Cerevisiae memalui proses germentasi anaerob. Pada fermentasi ini glukosa dalam sari buah apel diubah menjadi etanol oleh bakteri tersebut, hingga seluruh glukosa terurai menjadi etanol. Kemudian setelah selesai fermentasi tahap pertama ini dilanjutkan proses fermentasi tahap kedua dengan bantuan bakteri Acetobacter Aceti melalui proses fermentasi aerob. Pada proses fermentasi ini seluruh kandungan etanol diubah oleh bakteri tersebut menjdi cuka. Sehingga menjadi produk cuka apel yang diproses secara alami tanpa tambahan bahan kimia sintetis apapun yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. 
Dengan banyaknya produk yang beredar dipasaran diperlukan terobosan baru untuk memberikan produk baru sebaik mungkin yang diolah secara alami dan higienis untuk kesehatan. Kesehatan masyarakat sangat menjadi perhatian kami dari awal munculnya cuka apel ini dikenal di Indonesia. Dari sini kita hadirkan cuka apel dengan konsentrasi tinggi yang lebih mudah cara mengkonsumsi dan mudah dibawa kemana saja. Cuka apel konsentrasi tinggi yang diproses secara alami tanpa melibatkan panas sedikitpun dalam proses pembuatannya. 


1.  Fitokimia didalam apel dapat berfungsi sebagai antioksidan yang melawan kolesterol jahat (low density lipoprotein / LDL ) yang potensial menyumbat pembuluh darah. Antioksidan ini mencegah kerusakan sel - sel atau jaringan pembuluh darah. Pada saat bersamaan antioksidan akan meningkatkan kolesterol baik (HDL) yang bermanfaat mencegah penyakit jantung, pembuluh darah dan stroke.

2.    Ditemukan juga asam D - glucaric yang berguna mengatur kadar kolesterol. Jenis asam ini mampu mengurangi kolesterol jahat hingga 35%.


1.    Menurut Institut Kanker Nasional Amerika Serikat, didalam apel paling banyak mengandung flavanoid dibandingkan buah-buahan lainnya. Zat ini menurut laporan tersebut mampu menurunkan resiko terkena penyakit kanker paru-paru sampai 50%. Fakta ini didukung sebuah penelitian lain di Welsh, Inggris yang menunjukkan konsumsi apel secara teratur akan membantu paru-paru berfungsi lebih baik.
2.  

3.    Penelitian di Cornell University, USA membuktikan zat fitokimia yang terdapat di apel bermanfaat menghambat pertumbuhan sel kanker usus sebesar 43%. Fitokimia lain yang memiliki aktifitas anti kanker adalah : asam elegat, asam kofeat, asam klorogenat dan glutathione. Asam elegat melindungi kromosom dari kerusakan dan menghambat aksi dari banyak karsinogen ( bahan pencetus kanker seperti asap rokok ).

Kami menjual Cuka Apel Moornie terbuat dari bahan 100% Alami
Hubungi Segera..!!!

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Sejarah Cuka Apel di Dunia